PENTINGNYA EDUKASI TAAT PROKES PADA ANAK USIA SEKOLAH

LintasPati.com -


Oleh: 

Isnaini Alfiyah

Mahasiswa PGMI IPMAFA, Anggota KKN MDR Radmila


Masuknya virus corona ke Indonesia membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan, ekonomi, sosial, keaagaaman maupun dunia pendidikan. Salah satu yang bagian masyarakat adalah anak-anak. Anak-anak termasuk ke dalam kelompok usia yang sangat rentan terhadap penularan Covid-19 dari lingkungan sekitarnya. Sebagian anak-anak terinfeksi Covid-19 seringkali menunjukkan gelaja infeksi.

Salah satu cara untuk meminimalisir terinfeksinya anak anak dari Covid-19 adalah dengan menerapkan pola asuh yang mengedukasi tentang perilaku mentaati protokol kesehatan serta hidup bersih dan sehat terhadap anak –anak. Pola asuh adalah cara orang tua mendidik anak dan membesarkan anak. Adapun factor yang mempengaruhi pola asuh orang tua antara lain factor budaya, agama, kebiasaan dan kepercayaan serta kepribadian orang tua (orang tua sendiri atau orang yang mengasuh anak).

Dalam hal pendidikan, selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia sistem pendidikan dilakukan secara daring, pada tahun pelajaran 2021/2022 sekolah dilaksanakan dengan tatap muka terbatas. Maka dari itu, kesehatan dan keselamatan anak menjadi prioritas utama dalam pembelajaran tatap muka terbatas. Dilaksanakannya pembelajaran tatap muka terbatas, orang tua dan guru harus memberikan edukasi kepada anak untuk mematuhi kesehatan, karena anak mempunyai sifat meniru. Jika orang tua jarang memakai masker saat bepergian, maka mulai sekarang harus menggunakan masker saat bepergian suapaya anak tersebut juga meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Dan orang tua juga ketika memberikan edukasi kepada anak harus mepraktikkannya seperti mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas. 

Selama KBM berlangsung guru juga harus memberikan edukasi kepada anak, cara menyampaikan edukasi bisa diselipkan ketika menjelaskan pelajaran. Seperti hal nya ketika guru menjelaskan tentang rumah bersih menyehatkan kepada peserta didik dan mengembangkannya dengan memberikan edukasi tentang tata cara menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penularan virus corona. Serta guru memberikan pengertian kepada peserta didik agar tidak terlalu panik dan takut, akan tetapi jangan meremehkan sehingga tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan, karena kebersihan dan kesehatan sangatlah penting. Guru juga memperkenalkan konsep pembatasan sosial (menghindari keramaian, berdiri lebih jauh dari teman-teman, tidak bersentuhan, dan lain sebagainya), berfokus pada kebiasaan yang sehat seperti sering mencuci tangan, memggunakan masker.

Daftar Pustaka:

Anshusadar, La Ode & Islamiyati. (2020). Penerapan Perolaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia dini Di Tengan Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5(1): 463-475

Erik, Sulistiana, R. S. I. (2013). Studi Tentang Pola Asuh Orang tua Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia 3-4 Tahun. Embrio, Jurnal Kebidanan, 2(1): 36-39.

Jannah Ulfah, Aninditya Sri Nugreheni. (2020). Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 9. No. 4.

Zimmermann, P., dan Curtis, N. (2020). Coronavirus Infections in Childern Including COVID-19. The Pediatric Infectious Disease Journal. 39(5):355-368


About redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.