PENDIDIKAN DI INDONESIA DI ERA PANDEMI

LintasPati.com -

NAMA: ALFI JAUHAROTIN NISA’


Sudah berapa lama kita melakukan segala kegiatan dari rumah saja? Sudah lebih dari 2 Tahun aja ya ternyata. Untuk itu kita harus patuhi peraturan pemerintah untuk tetap melakukan segala aktivitas dari rumah saja agar kita dapat mengurangi angka penularan virus yang tidak bisa kita sepelekan yakni Covid-19.

Kita sudah tidak asing lagi dengan virus yang satu ini, virus yang angka penularannya sangat cepat dan virus yang menginveksi Indonesia bahkan seluruh dunia. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan China pada Desember 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut corona virus 2 (SARS-Cov-2) yang gejala nya sendiri bisa dari demam, batuk dan sesak napas. Gejala yang lain bisa berawal dari nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit perut, kehilangan perasa dan bau. 

Yang tidak bisa kita pungkiri ada banyak sekali bidang yang terdampak oleh virus mematikan ini, salah satunya ada pada bidang pendidikan. Kementrian Pendidikan di Indonesia telah mengeluarkan kebijakan libur sekolah dan mengganti proses pembelajaran menjadi daring. Jadi seluruh kegiatan pembelajaran yang awalnya 100% dilaksanakan secara tatap muka, kini  hanya bisa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi seperti zoom, google classroom, google meet, YouTube dan WhatsApp. Namun ternyata hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah begitu saja, justru adanya kebijakan tersebut anak-anak jadi malas belajar, sinyal kurang mendukung untuk mengakses infomasi sehingga ana-anak tertinggal informasi yang telah diberikan gurunya dan untuk guru sendiri harus memeriksa banyak tugas yang mengakibatkan ruang penyimpanan pada gadget penuh. Tidak hanya itu baik siswa maupun guru juga ditantang untuk menguasai teknologi yang memang sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran secara online. Guru yang awalnya mengunakan model pembelajaran yang sering digunakan kini juga harus merubah metode dan model pembelajaran lagi.  
Namun walaupun terdapat beberapa kendala ternyata juga ada beberapa hikmah dari pembelajaran daring ini, walaupun pada awalnya terkesan di tuntut namun dari adanya pembelajaran secara daring ini siswa dan guru juga dapat lebih menguasai teknologi. 

Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang memang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung atau face to face, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran serta target pencapaian pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misal, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas siswa pun juga dapat menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, siswa juga dapat serta mampu menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran tanpa keluar dari pokok bahasan yang telah di sampaikan gurunya.

Hikmah yang lainnya ialah, pembelajaran yang dilakukan di rumah juga dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonotoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi proses belajar anak secara langsung ketika di rumah. Orang tua juga dapat membatasi penggunaan handphone sehingga berdampak positif pada anak dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat.


About redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.