Ribuan orang ikuti pawai obor dalam UpacaraTaptu yang dilaksanakan semalam



Pati – Sepanjang jalan dari pendopo Kabupaten Pati menuju ke Gedung Juang ,45 semalam penuh sesak dipenuhi ratusan bahkan ribuan manusia dengan membawa obor, pada hari Jum'at tanggal 16 Agustus 2019 sejak pukul 19.15 s/d 21.30 Wib.

Ternyata kegiatan  tersebut adalah pawai obor dan upacara malam Taptu dalam rangka memperingati HUT RI Ke-74 Tahun 2019 di Kabupaten Pati.


Dalam kegiatan yang berlangsung sangat meriah dan juga khidmat ini dihadiri oleh Bupati Pati H.Haryanto, SH. MM.MSi  bersama Wakil Bupati Pati /H. Saiful Arifin, SE yang didampingi oleh Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S. Sos bersama Kasdim 0718/Pati Mayor Inf Solihin S.Ag, Wakpolres Pati Kompol M Ifan Hariyat T.SH.SIK.MH, Kejaksaan Negeri Pati Dedy Koesmono, SH. MH., Kepala Pengadilan Negeri Pati /Suwarno, SH. MH, Ketua DPRD Kab. Pati / Bp. Ali Badrodin, Sekda Kab. Pati / Ir Suharyono, Undangan dari OPD, veteran, Toga Tomas, TNI/Polri, Ormas, Pelajar, Pramuka, Ponpes, FKPPI tumpah ruah semalam.


Tidak bergabung dengan rombongan Forkopimda, terlihat Komandan Kodim Pati berjalan bersama para peserta pawai melalui Sepanjang rute pawai obor  dimulai dari start halaman Pendopo Kabupaten Pati - Alun alun simpang lima Pati - Jl P Sudirman - Traffic Light Lawet - Jl P Sudirman - Traffic Light CPM - Jl P Sudirman – dan Finish di Gedung Juang 45 terlihat sangat indah dengan nuansa semburat warna merah yang timbul dari api obor yang dibawa para peserta.


Prosesi yang dilaksanakan setelah sampai di gedung juang 45 terlebih dahulu rombongan  berhenti sejenak di depan Monumen  Panglima Sudirman dan dilanjutkan upacara malam Taptu di depan Gedung Juang 45 Pati dengan rangkaian acara dimulai persembahan tari perjuangan, Pembacaan singkat perjuangan di wilayah Kabupaten Pati, Sambutan Bupati Pati, Menuju monumen tentara pelajar diiringi lagu Bagimu Negeri, dan rangkaian malam Taptu ditutup dengan menyanyikan bersama lagu Syukur.


Inilah cuplikan Sejarah singkat perjuangan yang dibacakan dalam upacara Taptu yang menceritakan tentang Perang Kemerdekaan di Pati yang tidak  bisa dilepaskan dari Pertempuran Lima Hari di Semarang, 15 – 19 Oktober 1945 yang banyak melibatkan  pejuang dari Pati, Demak, Semarang, Kendal, dan sekitarnya.


Saat Belanda memasuki Pati, hampir setiap hari terjadi pertempuran dengan posisi tidak berimbang karena para pejuang kalah persenjataan, sehingga harus mundur dan bergerilya didaerah Pucakwangi, Todanan, Kayen, Patiayam.


Sampai Tahun 1948 pecah pembrontakan PKI di Madiun yang berhasil ditumpas Tentara Siliwangi, tapi pertempuran di Pati melawan Belanda terus terjadi di mana-mana, sehingga sejarah ini kalau ditulis dalam buku tebal ini tidak selesai dibaca dalam sehari.


Sementara itu Inti sambutan Bupati Pati dalam Upacara Taptu menyampaikan  sebagai generasi penerus harus mengenang pelaku sejarah, mengenang  perjuangan di Pati dalam merebutkan Kemerdekaan RI, Kini  telah 74 Tahun kita merdeka.


Bupati juga mengingatkan bahwa tidaklah mudah merebut kemerdekaan, banyak pelajar, TNI dan Polri serta para pejuang yang gugur di medan perang, perjuangan panjang dalam Kemerdekaan ini harus diisi, jangan sampai negara tercerai berai akibat rapuhnya persatuan kesatuan.


"Pahlawan kita sudah rela berkorban meneteskan darah dan nyawa demi Negara ini agar bisa merdeka, Marilah ini semua kita rawat bersama sama dengan mewujudkan persatuan dan kesatuan," ucap Haryanto.

"Saya selaku Bupati Pati apabila ada kekurangan selama saya memimpin Pemerintah Kabupaten Pati saya akan instruspeksi diri demi satu tujuan yakni membangun Kabupaten Pati,"


"Berbanggalah menjadi Bangsa Indonesia, atas nama Pemerintah Kabupaten Pati saya mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia, merdeka... merdeka.. merdeka…!!!, Pungkasnya.(Snpt/Pendim)





About LintasPati.Com

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.