Hingga Oktober, Ditemukan 272 Kasus HIV dan AIDS di Pati
PATI, PATINEWSCOM
Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, menghadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2025 yang digelar di Ruang Pragola Setda Kabupaten Pati, Selasa (16/12/2025). Peringatan tahun ini mengusung tema "Tangguh dan Mandiri Bersama Cegah Penularan HIV dan Penanggulangan AIDS di Kabupaten Pati" sebagai penguatan komitmen bersama menuju target Ending AIDS 2030.
Dalam sambutannya, Chandra menyampaikan bahwa tema tersebut menegaskan pentingnya kebangkitan dan perubahan menyeluruh dalam menghadapi tantangan penanggulangan HIV dan AIDS, khususnya dalam mengatasi berbagai hambatan yang selama ini menghambat pencapaian target nasional.
"Melalui tema ini kita ingin mengajak seluruh pihak yang terkait untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan dan mempercepat transformasi layanan HIV agar lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan," ujar Chandra.
Ia memaparkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang menunjukkan bahwa sejak tahun 1996 hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 3.257 kasus HIV dan AIDS, dengan 553 penderita meninggal dunia. Sementara pada periode Januari hingga Oktober 2025 saja, ditemukan 272 kasus baru dengan 33 penderita meninggal.
Kasus HIV dan AIDS tersebut tersebar di 21 kecamatan dan lebih dari 300 desa di Kabupaten Pati. Sebagian besar penderita berada pada usia produktif, namun kasus juga ditemukan pada balita, remaja, hingga lanjut usia.
Chandra menegaskan bahwa penanggulangan HIV dan AIDS merupakan pekerjaan besar yang tidak dapat diselesaikan secara parsial oleh satu pihak saja.
"Tentunya perkembangan kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Pati menjadi sebuah pekerjaan rumah yang harus dapat kita selesaikan bersama. Kita tidak dapat bekerja sendiri, dibutuhkan sinergitas, kolaborasi dari seluruh elemen serta partisipasi aktif masyarakat," tegasnya.
Selain upaya pencegahan dan pengobatan, ia juga mengingatkan pentingnya penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV), serta peningkatan akses terhadap pemeriksaan, layanan kesehatan, pengobatan, dan dukungan sosial yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Pati turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini berkontribusi aktif dalam penanggulangan HIV dan AIDS, mulai dari layanan kesehatan, komunitas, hingga mitra pendamping, seperti Yayasan Sokoguru, SSR Fatayat NU, dan Yayasan Mentari Sehat Indonesia.
"Besar harapan saya, kerja sama lintas sektoral yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus ditingkatkan ke depan, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai mediator edukasi serta agen perubahan perilaku di tengah masyarakat," pungkasnya.
Melalui peringatan Hari AIDS Sedunia ini, Pemerintah Kabupaten Pati menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat upaya pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan HIV dan AIDS secara berkelanjutan demi mewujudkan masyarakat yang sehat, tangguh, dan inklusif.
#pati #jateng #virals #story #fyp #jangkauansemuaorang
PATI, PATINEWSCOM
Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, menghadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2025 yang digelar di Ruang Pragola Setda Kabupaten Pati, Selasa (16/12/2025). Peringatan tahun ini mengusung tema "Tangguh dan Mandiri Bersama Cegah Penularan HIV dan Penanggulangan AIDS di Kabupaten Pati" sebagai penguatan komitmen bersama menuju target Ending AIDS 2030.
Dalam sambutannya, Chandra menyampaikan bahwa tema tersebut menegaskan pentingnya kebangkitan dan perubahan menyeluruh dalam menghadapi tantangan penanggulangan HIV dan AIDS, khususnya dalam mengatasi berbagai hambatan yang selama ini menghambat pencapaian target nasional.
"Melalui tema ini kita ingin mengajak seluruh pihak yang terkait untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan dan mempercepat transformasi layanan HIV agar lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan," ujar Chandra.
Ia memaparkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang menunjukkan bahwa sejak tahun 1996 hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 3.257 kasus HIV dan AIDS, dengan 553 penderita meninggal dunia. Sementara pada periode Januari hingga Oktober 2025 saja, ditemukan 272 kasus baru dengan 33 penderita meninggal.
Kasus HIV dan AIDS tersebut tersebar di 21 kecamatan dan lebih dari 300 desa di Kabupaten Pati. Sebagian besar penderita berada pada usia produktif, namun kasus juga ditemukan pada balita, remaja, hingga lanjut usia.
Chandra menegaskan bahwa penanggulangan HIV dan AIDS merupakan pekerjaan besar yang tidak dapat diselesaikan secara parsial oleh satu pihak saja.
"Tentunya perkembangan kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Pati menjadi sebuah pekerjaan rumah yang harus dapat kita selesaikan bersama. Kita tidak dapat bekerja sendiri, dibutuhkan sinergitas, kolaborasi dari seluruh elemen serta partisipasi aktif masyarakat," tegasnya.
Selain upaya pencegahan dan pengobatan, ia juga mengingatkan pentingnya penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV), serta peningkatan akses terhadap pemeriksaan, layanan kesehatan, pengobatan, dan dukungan sosial yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Pati turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini berkontribusi aktif dalam penanggulangan HIV dan AIDS, mulai dari layanan kesehatan, komunitas, hingga mitra pendamping, seperti Yayasan Sokoguru, SSR Fatayat NU, dan Yayasan Mentari Sehat Indonesia.
"Besar harapan saya, kerja sama lintas sektoral yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus ditingkatkan ke depan, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai mediator edukasi serta agen perubahan perilaku di tengah masyarakat," pungkasnya.
Melalui peringatan Hari AIDS Sedunia ini, Pemerintah Kabupaten Pati menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat upaya pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan HIV dan AIDS secara berkelanjutan demi mewujudkan masyarakat yang sehat, tangguh, dan inklusif.
#pati #jateng #virals #story #fyp #jangkauansemuaorang
0 komentar:
Posting Komentar