MENYATUNYA 3 AGAMA di DESA PANCASILA DESA KARANGSARI KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI


Oleh : Marsela Thorikhul Hikmah 
NIM : 1840410020







Desa Karangsari terletak di Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Desa Karangsari memiliki lima dukuh diantaranya Dukuh Jentir, Dukuh Cluwak, Dukuh Gibing, Dukuh Godang, dan Dukuh Sayang. Desa Karangsari memiliki luas wiayah 856.015 dimana yang terbagi menjadi 8 RW dan 36 RT. Desa ini terletak di wilayah Pati paling ujung yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara. Penduduk desa Karangsari berjumlah 6.352 jiwa yang terdiri dari 3.171 berjenis kelamin laki-laki dan 3.181 berjenis kelamin perempuan serta 2.226 kartu keluarga. Masyarakat desa Karangsari menganut tiga agama yakni agama Islam dengan jumlah 5.844 Jiwa, agama Budha berjumlah 413 Jiwa dan agama Kristen yang berjumlah 95 Jiwa. Sebenarnya desa Karangsari sangatlah menarik untuk dikulik dari segi agamanya, UMKM nya, kerukunan antar warganya, dan lain sebainya. Desa Karangsari cukup populer dengan sebutan “Desa Pancasila”. Desa ini dijuluki sebagai Desa Pancasila dikarenakan kerukunan dan solidaritas antar umat beragama yang begitu tinggi. Hal itu tercermin dari kekompokan dalam hal bergotong-royong dalam pembangunan tempat ibadah. 
“Bapak Suwondo selaku tokoh agama Budha mengatakan desa Karangsari bisa di sebut sebagai Desa Pancasila yakni karena lapisan seluruh masyarakat sangat menjunjung tinggi rasa solidaritas dan menekankan jiwa toleransi yang sangat amat tinggi”.
Tokoh agama selain bapak Suwondo, Bapak Edy selaku tokoh agama Kristen beliau menuturkan bahwa contoh dalam gotong-royong antar warga seperti dalam pembangunan gereja. Dalam proses pembangunan gereja pertama di desa Karangsari dibantu oleh pemeluk agama lain, baik secara non-materi (tenaga dan konsumsi) tetapi juga dari segi materi. Kerukunan antar umat beragama juga tercermin dari kegiatan sehari-hari, bahkan tidak jarang dalam satu rumah terdapat perbedaan agama yang dianut anggota keluarga. Meskipun dalam satu keluarga ada berbagai macam agama, mereka tetap menghargai dan tidak memperlihatkan adanya perbedaan agama. Mayoritas warga desa karangsari menganut agama Islam.
Desa Karangsari patut menjadi contoh bagi desa-desa lain. Mengapa demikian, dikarenakan meskipun dalam satu desa terdapat beberapa agama mereka tetap menjaga kerukunan dan menjunjung tinggi rasa solidaritas. Kebanyakan dari desa lain, dalam satu desa terdapat satu agama mereka malah tidak menjaga kerukunan antar warga. Oleh karena itu, desa Karangsari sangatlah hebat dan patut untuk di contoh bagi warga desa yang lainnya. 
Menjaga kerukunan antar warga sangatlah sulit, tetapi bagi warga desa Karangsari menjaga kerukunan termasuk ciri khas dan perbuatan yang sangat mulia. Contohnya dalam acara manakiban. Dalam acara manakiban yang diundang bukan hanya warga yang agamanya Islam, tetapi warga yang beragama Budha, Kristen juga turut diundang dalam acara tersebut. Begitupula dengan sebaliknya ketika warga yang beragama Budha maupun Kristen memiliki acara, mereka juga turut mengundang warga yang beragama lain. Dalam contoh tersebut sudah terlihat bahwa kerukunan antar warga sangatlah tinggi tanpa melihat adanya perbedaan agama. 

About redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.