Aplikasikan Zero Waste, Mahasiswa KKN Desa Bancak Mengadakan Workshop Pengolahan Limbah Kardus


Saat ini sampah menjadi salah satu permasalahan yang menjadi momok tersendiri di negara kita. Setiap hari di masing-masing rumah pasti menghasilkan sampah baik sampah organik maupun anorganik. Dilansir dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari, dari banyaknya volume tersebut 37,3% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga. Dari permasalahan tersebut KKN 53 Desa Bancak, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati berinisiatif untuk mengaplikasikan zero wate yang menjadi salah satu program Green Campus Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Faizal Rachmat Taribuka, ketua kelompok KKN 53 Bancak, mengatakan program tersebut digagas akibat banyaknya sampah rumah tangga yaitu kardus bekas yang tidak termanfaatkan dan hanya berakhir di tempat sampah warga. Untuk mewujudkan hal tersebut kelompok KKN 53 menggandeng Ibu Evi Sri Suprihati S.Pd sebagai pelatih dalam acara tersebut. Beliau merupakan pencipta kreasi kardus menjadi tempat hantaran untuk acara pernikahan yang sudah terkenal di Kabupaten Pati. 

Workshop pelatihan pengolahan limbah kardus ini dilaksanakan di balai desa Bancak pada hari senin, 23 Agustus 2021 yang diikuti warga setempat dan ibu ibu PKK desa Bancak. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu buah tempat hantaran yaitu kardus bekas, kain spunbond, mika bening, renda, lem tembak, dan hiasan yang terdiri atas pita dan bunga sintetis yang di buat dari plastik kresek bekas. Semua bahan bahan tersebut dirangkai mulai dari kardus yang di susun berbentuk balok tanpa atap dan mika yang dibentuk untuk menjadi atap kardus tersebut. Setelah itu kardus di lapisi dengan kain spunbond menggunakan lem tembak. Setelah terbentuk tempat hantaran tersebut dihias dengan renda, pita dan bunga plastik. 

Diharapkan dengan adanya program ini warga desa Bancak mampu memanfaatkan limbah tersebut menjadi suatu produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai daya jual di pasar nantinya. Selain itu nantinya bisa dikembangkan pembuatan produk produk olahan lainnya yang memanfaatkan sampah rumah tangga lain seperti plastik kemasan sabun cuci, kemasan minuman instan, atau sampah yang lainnya.


About redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.